Berbagi Cerita Seleksi Pusat OSNPTI 2008 (Part 1)

Standar

Ke Jakarta. Itu tujuan gw pagi itu, Kamis (4/12) (baca tulisan sebelumnya da ini juga). Tepat pukul 06.00 wib, gw sampai juga di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Di sana, Hadi, teman gw yang sama-sama mewakili Riau telah menunggu. Tiba di bandara, gw dan Hadi langsung check-in. Entah kenapa dari pemeriksaan petugas bandara, keluar bunyi ”tit”. Si petugas langsung memeriksa gw bak sang polisi memerikasa polisi, padahal semua hape gw (bukannya nyombong ya…^-^) dan flashdisk udah dikeluarin. Tapi alhamdulillah gw lolos dari pemeriksaan dan berangkat dengan Mandala pada pukul 06.30 wib. Sebelum berangkat si Bapak sempet nitipin pesan buat supir pesawat, ”Kalo belok, liat kiri kanan ya Pak!”

~~~

Deru mesin pesawat pun mulai terdengar. Aku semakin deg-degan. Maklum, ini kali pertamanya aku naik pesawat. Roda pesawat mulai bergerak. Aku semakin deg-degan, ditambah pula aku duduk dekat jendela, jadi semuanya terlihat dengan jelas di luar sana. Tidak beberapa lama setelah itu, pesawat tidak lagi bergerak. “Mungkin sudah mengudara,” kataku dalam hati.

Aku langsung menatap pemandangan di bawah sana. Kata orang, kalau dari udara, rumah-rumah terlihat kecil. Ternyata benar. Rumah-rumah kelihatan kecil, bahkan sangat kecil seperti semut. Sepertinya penumpang yang berada di sampingku merasa terusik dengan tingkahku.
“Maaf, mas lihat apa ya? Kok serius gitu?” tanyanya heran.
“Oh ini, liat rumah-rumah di bawah sana. Anda belum pernah naik pesawat ya sebelumnya?

“Rumah???” tanya penumpang itu semakin heran.

“Iya. Dari sini keliatan rumah saya sangat kecil seperti semut,” kataku yang sepertinya baru saja melihat rumah bapak dari atas sini.

“Kita kan belum terbang,” kata penumpang itu akhirnya.

“Ah, gak mungkin. Itu buktinya, di bawah keliatan kecil,” kataku sambil menunjuk ke arah luar.

Penumpang di sampingku langsung melepaskan safety belt-nya. Aku sempat cemas, karena berani-beraninya dia membuka safety belt ketika pesawat sedang terbang.

“Jangan! Jangan! Anda tidak boleh melepaskan sabuk pengaman itu. Nanti Anda bisa celaka,” kataku berusaha agar dia segera memasang sabuk pengamannya.

“Katrok amat sih ni orang. Kayaknya emang baru pertama kali terbang deh?” tebakku dalam hati pada penumpang itu.

Sepertinya sang penumpang tidak mendengarkan perkataanku. Dengan santainya ia melongokkan kepalanya ke dekat jendala pesawat demi melihat susunan rumah seperti semut yang kubilang.

Tidak lama ia melongok, lalu ia duduk kembali. Tapi ia tidak berkomentar sama sekali.

“Iya, kan, kayak semut?” aku memastikan ia juga melihat deretan rumah itu.

“…”

“Iya, kan?”

“Itu semut beneran, Mas.”

~~~

Wahai saudara-saudara. Cerita di atas hanyalah salah satu cerita yang pernah gw buat dengan judul Bangku 16 F.

Akhirnya gw dan Hadi, duta-duta Riau, sampai dengan selamat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng pada pukul 08.10 wib, walau sempet melewati beberapa kali guncangan ketika memasuki wilayah Jawa yang mulai dihiasi dengan fase padat dalam medium gas alias polusi udara.

cengkareng

cengkareng

Gak seperti yang gw duga. Ternyata penjemputan tidak langsung menuju ke Universitas Indonesia (UI) Depok, tetapi menunggu teman-teman lain yang datang pada hari itu juga. Terpaksalah gw dan Hadi menunggu sampai pukul 11.00 wib. Waktu yang lama itu, tidak gw sia-siakan, karena dari sana gw bisa kenalan lebih awal dengan peserta-peserta lain, yaitu dari Jawa Timur dan Sumatera Barat.

Cukup memakan waktu lama dalam perjalanan ke Depok, hingga akhirnya tiba di UI pas pukul 1 siang. Setibanya di UI gw takajuik bodi alias terkejut. Pasalnya, tugas yang dibebankan bagi seluruh finalis olimpiade DIKERJAKAN SELURUHNYA DALAM FORMAT PPT. Mampus. Itu kata-kata yang langsung terlontar dari mulut gw, karena kebetulan gw belum ngerjainnya. Si Hadi, nyantai aja, padahal dia belum siap sama sekali. Gw gak bisa berdiam diri. Abis salat gw sibuk nyariin laptop nganggur buat nyelesaiin. Tapi ternyata masi banyak juga peserta lain yang belum ngerjain. Terpaksa deh gw nelponin Riko, temen gw waktu di asrama UI setaon yang lalu. Tapi dia lagi kuliah. Lalu gw nelponin Bang Ari, masiswa Universitas Nasional (Unas), tapi Bang Arinya gak punya laptop. Akhirnya gw baru inget, kalo asrama kan ada rental. Ya udah gw langsung tancap ke sana. Alhamdulillah semua slide siap tepat pukul 15.30 wib dan langsung dikumpulkan. Kemudian dilanjutkan acara pembukaan.

Malamnya, seusai salat magrib, seluruh peserta diistirahatkan. Gw gak istirahat, karena gw kangen sama suasana asrama. Gw kesana, apalagi kata Agung, masiswa Teknik Industri UI asal Riau, di kantin asrama lagi rapat. Di sana ternyata sudah banyak masiswa asal Riau yang sedang rapat. Gw langsung gabung. Dan dari sana gw tahu, bahwa masiswa-masiswa asal Riau di UI yang tergabung dalam IMR (Ikatan Mahasiswa Riau) UI lagi mempersiapkan helat besar UI Goes to Riau yang rencananya bakal berlangsung akhir Desember ini. Gw permisi pas pukul 11 malam, karena tampaknya mata tak lagi bersahabat.

rapat ui_goes_to_riau

rapat ui_goes_to_riaukamar_217

Sesampainya di kamar 217, kamar gw, gw tidur. Oh ya, gw belum ngasih tau kalo gw sekamar dengan Hadi, dan Defri dari Universitas Negeri Padang.

Paginya gw berangkat tempat tes dan tepat jam 8 pagi, tes pusat putaran I dilaksanakan.

di bikun

di bikun

Usai tes gw benar-benar bersyukur, karena soalnya gak seperti yang gw duga. Alhamdulillah gw dapat ngejawab soal-soal yang ada, walaupun ada materi yang belum gw pelajari. Harapan lolos ke 9 besar pun terbuka cukup lebar.

gw n k'Zakk (UI)

gw n k'Zakk (UI)

Sehabis tes, dilanjutkan dengan salat Jumat di Masjid Ukhuwah Islamiyah (MUI) UI. Kemudian seluruh peserta dikumpulkan dekat Balairung. Di sana dilanjutkan dengan acara sharing daerah. Di sana gw diberi kesempatan menceritakan mengenai Riau. Mulai dari makanan khas, hingga galian khas di Riau. Sepertinya peserta cukup antusias. Apalagi ketika gw nyebutin tentang Chevron, yang menjadi pesaing Pertamina dalam penambangan minyak dan gas bumi.

Perjalanan menuju wisma tidak seperti biasa, yaitu menggunakan bis kuning (bikun) UI, karena seluruh peserta diberi kesempatan untuk mencoba fasilitas baru di UI, yaitu sepeda kuning alias sekun. Yang gw denger, katanya sekun ini juga yang mendongkrak posisi UI ke peringkat 243 dunia.

bersepeda_ria

bersepeda_ria

Walau capek, peserta masi diharuskan mengikuti rangkaian acara selanjutnya. Malam hari ada presentasi dari Pertamina yang kemudian dilanjutkan dengan pengumuman yang lolos 9 besar.

Tapi harapan gw membuat bangga orang Sumatera pupus sudah. Gw gak lolos 9 besar. Gw mencoba berbesar hati dan gw yakin mereka yang lolos adalah mereka yang lebih baik dari gw.

Namun, ada yang aneh. Gw biasanya jarang banget nerima kekalahan dalam waktu yang singkat, tetapi kali ini gw malah gak ngerasa kalah, malah merasa seolah gw menang. Ternyata pikiran positif mampu membuat semua yang jelek seolah baik. Namun, pikiran itu sedikit terganggu ketika ada peserta yang gak gw harapin lolos ke 9 besar, karena dari percakapn-percakapan yang pernah gw lakukan dengannya, gw tau kalo penguasaan kimianya belum terlalu mendalam. Lagi-lagi, gw berupaya keras untuk berpikir positif, karena itu hanya semata pendapat gw yang belum tau ”apa-apa”.

defri (unp)_hadi(unri)_gw_alfrets(Uncen)

defri (unp)_hadi(unri)_gw_alfrets(Uncen)

rameeee

rameeee

Keesokan harinya, Sabtu (6/12) dilanjutkan dengan tes pusat putaran II. Di sini gw gak lagi dites, posisi gw sebagai orang ke-10 alias penonton. Hingga pukul 12 siang, gw dan temen-temen dari bidang kimia mendengarkan presentasi dari 9 peserta dan akan diumumkan Senin malam untuk yang lolos 3 besar. Presentasi 9 peserta itu berkenaan dengan zeolit alam Indonesia. Namun, sangat disayangkan, banyak di antara peserta yang tidak cukup menguasai zeolit dan keluar dari pokok pembicaraan. Gw dan Finqo, peserta dari Universitas Mulawarman sempat berdiskusi masalah zeolit yang diperbincangkan oleh mereka.

Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi dari pihak Pertamina. Lagi. Rencananya pukul 4 sore kami akan bermain futsal, tetapi gagal karena hujan lebat mengguyur Jakarta dan sekitarnya sore itu. Alhasil sepanjang sore itu kami menghabiskan dengan mendengarkan ceramah dari pihak Pertamina.

Malamnya dilanjutkan dengan games. Matematika, Fisika, dan Kimia dipisahkan. Games pun dimulai, masing-masing grup diberi tali rafia, kardus, telur, gunting, dan kertas koran. Kami diminta untuk membuat suatu rancangan agar telur terlindungi dan tidak pecah ketika dilemparkan, ibarat testis yang dilindungi oleh skrotum dan celana dalam.he.he.he.

Hasilnya..teretet…teretet…Fisika yang menang. Matematika yang mencotet hasil karya anak Kimia pun pecah. Telur anak Matematika pecah pada lemparan keempat. Sementara telur anak-anak Kimia pecah pada lemparan pertama. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh anak-anak Kimia, menyimpulkan dua hal mengapa hal itu terjadi. Yang pertama, si telur bukannya pecah karena dilempar, tetapi telurnya telah menetas dan menjadi anak ayam. Sampai saat ini si anak ayam belum ditemukan. Yang Kedua, panitia hanya melempar sekali saja, coba dua kali atau lebih dari empat kali, kemungkinan telur tidak akan pecah.

Dilanjutkan dengan penampilan masing-masing grup. Yang paling buat mulut gak berenti ketawa adalah penampilan dari Matematika yang diwakilkan oleh Defri, teman sekamar gw. Dia nyanyiin lagu Ayam Den Lapeh. Sontak semua orang ngakak gak henti-hentinya, bukan karena lagunya yang lucu, tapi dari suara si Defri yang na’udzubillah jelek, susah gw deskripsiinnya.

Games berlangsung hingga pukul lewat pukul 11 malam. Kemudian sebelum kembali ke kamar masing-masing, panitia memberitahu kalo besok agendanya kunjungan ke Depot Plumpang dan Dunia Fantasi alias Dufan. Gw seneng. Jelas. Tapi sebelum balik ke kamar gw keceplosan.

”Gak pake ceramah Pertamina ya!”

Dan gelak tawa pun meruah ketika semua kembali menuju asrama.

Bersambung…

Satu tanggapan »

  1. Aiiiiii,
    Ada yang kurang tu…
    Grup yang menang nyanyi kan juga Fisika.
    Soale kan ada duo OSNPTI2008, aq n Taat maksudnya.
    Hehhehehehheeeeee
    Keep spirit!#$%^&*(_+

  2. apa sih yg lu ngomongin def…gak ngerti gw…

    trus yg bilang gw jarng internet siapa???? yg jarang itu si Hadi…waktu itu aja gw sempet2nya ngenet di kantin asrama UI…he….

    kalo ke Riau kasih tau gw ya…biar gw ceburin ke sungai siak, sungai terdalam di Indonesia…hue..hue

    trus bwt Yohanes, sori indra gak lengkap, maklum manusia gk luput dari lupa..

    oh ya, yg lain mana…yuk bagi cerita di sini….

  3. oke2…taon depan ikut lagi…*berdoa biar lolos taon depan*

    baik….Yudi yang dari Unibraw, kah???

    libur? Gak…malah orang libur kami lagi musim2 ujian…sedih kan….

    bentar lagi part2 n part3 selesai, ditunggu ya….*dengan sedikit tampang maksa*
    😆

  4. Ping-balik: Kabar Sebulan « alpha and omega’s weblog

  5. WADUH…

    Kalo situ pertama naik pesawat dari pku ke jakarta, saya sebaliknya

    tapi kini kok rasanya ikut OSNPTI mustahil buat saya (Hiks)

    Anda tahu di mana saya bisa mendownloadnya

    sms aja ke 085747898328

    jujur, terakhir kali saya lolos OSN tahun 2004, waktu SMP, hehehe

    • Yang pertama kali itu cuman cerita doang mas. Sebelumnya saya sudah pernah ke Jakarta…
      oh ya, maksudnya download apa ya? trus kok pake kasih no.hape segala???? *asli gag ngerti*
      jadi skrg lg di pekanbaru nih???

    • insyaallah ikut..

      tapi persiapan ga ada..empat bulan terakhir sibuk siapin persiapan olimipiade kimia buat anak SMA di kampus…

      semoga lolos untuk kali keduanya…n tunggu aku di UI-mu..;)

  6. aslm… ka, bolh gak soal2 olmpiade Fisika tgkt regionalx dijwb! n jwbnx dtmpilin d blogx k2. spya tmn2 smw bs bca n bljr dr jwbn itu. krn sy trus terang mw brhsil jg kyk k2. tp syng, k2 ikut bidang kimia yah! bs mntol mnta almt blog ato contak utk mnghubngi tmn k2 yg prnh mnang Osnpti bdg Fisika ga??? kLu boleh ka…
    sy prnh ikt tp gak lo2s… krn llu sy msh smster 3. n osnpti 09 barusn sy ikut, tp sy ykin klah, krn sma skli gak ada prsiapn krn sbuk kgiatn kmpus.
    tLg sranx dong, utk bljr bgaimn mnjwb soal2 dgn tpt wktu n tpt jwbnx…
    makasih. balaz yah ka!
    email sy: yhuli_sharie@yahoo.com

  7. mas, aku dari palung hati yang paaaling dalam senang kimia, tapi waktu smu malah ikut OSN biologi –‘ (dipaksa), trus kuliah masuk kedokteran (dipaksa), tapi aku pengen banget ikut OSN-PTI 2011, tahun ini baru mau nyiapin blajar kimia (nyambi). kira2 bisa gak mas dengan latar belakang bukan mipa ikut olimpiade ini???

Tinggalkan Balasan ke Indra Batalkan balasan